Sabtu, 17 Maret 2012

Singo Edan Lumat PSM


Logo IPL (foto:Ist)

Arema FC akhirnya mengakhiri iklim buruk dalam tujuh pertandingan terakhir. Menjamu PSM Makassar di Stadion Gajayana, tim berjuluk Singo Edan itu sukses meremukkan sang tamu dengan empat gol tanpa balas. Inilah kemenangan pertama Arema sejak Januari silam.

Arema benar-benar menemukan performa terbaiknya sore itu dengan mendominasi penuh jalannya pertandingan. Empat gol lahir dari Andrew Barisic (22'), Roman Chmelo (37'), TA Musafri (66') dan sebuah gol bunuh diri bek PSM Satrio Syam menit 72. Secara permainan, kemenangan ini memang layak diperoleh tuan rumah.

Ini penampilan terbaik Arema sejak dilatih Antonic Dejan di empat pertandingan terakhir. Pelatih asal Serbia ini membuktikan koarnya bahwa pasukannya jauh lebih berkembang setelah melakukan pemusatan latihan di Kota Batu sepekan lalu. Paling tidak skor 4-0 membuktikan tekad mantan pelatih Kitchee FC (Hongkong) ini.

Andrew Barisic pantas menjadi perhatian tersendiri di pertandingan itu. Sejak ditransfer dari Persebaya Surabaya, ia diragukan bisa cepat beradaptasi dengan Singo Edan. Nyatanya ia mampu mencetak satu gol dan satu assist dan laga ini merupakan salah satu penampilan terbaiknya di Indonesian Premier League.

Walau tanpa dihadiri banyak penonton di Stadion Gajayana, Arema yang memakai kostum kebesaran warna biru mengambil kendali permainan sejak menit awal. Serangan cepat yang dibangun tuan rumah terbukti membuat ancaman tersendiri bagi PSM yang tak mampu mempertontonkan penampilan terbaiknya.

Di babak pertama misalnya, PSM hanya sekali-sekali melakukan serangan ke pertahanan tuan rumah. Penguasaan bola juga menjadi milik tuan rumah yang tampil cukup disiplin, terutama di lapangan tengah dan pertahanan. Kesempurnaan permainan Arema dilengkapi dua gol di babak pertama melalui Andrew Barisic dan Roman Chmelo.

Unggul dua gol ini tampaknya sudah memperlihatkan bagaimana akhir pertandingan. Benar saja, PSM yang sebenarnya mencoba untuk bangkit di babak kedua, tetap tak mampu mengimbangi determinasi tim asuhan Antonic Dejan. Arema sendiri tidak kendor walau sudah unggul dua gol.

Satu gol tambahan dari TA Musafri semakin menenggelamkan PSM yang seakan bermain tanpa harapan. Arema juga tak terlalu cepat puas, dan itu terbukti dari penggantian pemain yang dilakukan Dejan. Sebuah gol bunuh diri Satrio Syam menjadi akhir pahit perjuangan Pasukan Ramang.

“Kami memulai pertandingan dengan baik dan keyakinan tinggi. Kondisi kami jauh lebih baik dibanding pekan-pekan sebelumnya. Saya sebenarnya tidak membayangkan bisa menang empat gol lawan PSM, namun pemain berjuang dengan keras. Ini permainan yang saya harapkan,” tutur pelatih Arema Antonic Dejan seusai laga.

Ia menambahkan, pemusatan latihan di Kota Batu pekan sebelumnya memberikan pengaruh besar pada kinerja maupun kekompakan tim. Para pemain, menurutnya bisa lebih mengenal karakter pemain lainnya, sekaligus meningkatkan fisik yang sebelumnya kurang sempurna.

Sementara Pelatih PSM Petar Segrt mengakui timnya bermain di bawah form terbaik di Stadion Gajayana. Berupaya membuat gol cepat dan menekan di awal pertandingan ternyata tidak berhasil membuat keder tuan rumah. Justru Arema yang permainannya berkembang dan lebih percaya diri.

“Motivasi pemain Arema sangat bagus. Mereka tidak membiarkan kami membuka kesempatan sedikit pun. Saya semula optimistis pemain bisa mengimbangi, namun kenyataannya lain di lapangan. Pemain menjadi tidak tenang karena tuan rumah bermain lebih bagus,” ucap Segrt.

Tidak ada komentar:

Followers